Kemenparekraf Selenggarakan Program SDPI 2024 Dengan Tema Generasi Kreatif Berdaya Saing

GETNEWS – Program Santri Digital Preneur Indonesia (SDPI) kembali diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program ini sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, 26-29 April 2024.

SDPI 2024 mengusung tema “Generasi Kreatif Berdaya Saing”, bertujuan untuk menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern
yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. Nantinya, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai islami.

Kegiatan Pelatihan Santri Digital Preneur Indonesia diadakan di 10 kabupaten/kota terpilih yaitu Lombok Barat, Sukabumi, Gorontalo, Wajo, Gresik, Balikpapan, Padang Panjang, Pekanbaru, dan Banyuwangi. Ini merupakan tahun ke-4 penyelenggaraan kegiatan SDPI.

Terpilihnya Pesantren Nurul Haramain
NWDI Narmada, Lombok Barat pada SDPI 2024 ini karena ponpes ini telah aktif membuat konten dakwah-digital dalam channel YouTube resminya, yaitu Haramain Media Center .

Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Sehingga harapannya, para santri yang memiliki minat, pengetahuan, atau bahkan telah memiliki karya, dapat scale up kemampuan mereka melalui kegiatan ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, H. Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Santri Digital Preneur Indonesia 2024 ini hadir di Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, dimana Ponpes ini merupakan pondok pesantren yang mempunyai sejarah panjang dalam menciptakan terobosan-terobosan ekonomi kreatif.

“Kita menghadirkan sosok-sosok mentor yang kita harapkan bisa menginspirasi para santri untuk mengambil tongkat-tongkat (kreativitas) tersebut dari transformasi digital yang telah dan terus berlangsung di Indonesia,” ungkapnya.

Dengan potensi kreativitas para santri
ini bisa memiliki daya saing, sehingga kedepannya tidak hanya mencari lapangan kerja tapi para santri diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja.

“Beberapa produk-produk ekonomi kreatif telah kita lihat tadi seperti Seni Kaligrafi, Bakary ataupun produk-produk pangan yang sudah diekspor sampai ke luar negeri,” ujarnya.

Ke depan, program Santri Digital Preneur Indonesia ini akan menghasilkan alumni-alumni yang akan terus diberikan latihan dan inkubasi sehingga memiliki terobosan-terobosan inovasi produk-produk ekonomi kreatif yang akan fasilitas sampai bisa mengekspor produk-produk yang dihasilkan.

“Termasuk juga tadi yang dikembangkan daun salam dengan luas 7,5 hektar yang kita harapkan nanti bisa kita olah, dan melalui fasilitasi pemerintah bisa memberikan kesejahteraan dan prestasi kepada ponpes NW Haramain. Semoga kolaborasi ini membawa berkah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat, TGH. Hasanain Juaini dalam sambutannya mengutip pernyataan tokoh pendidikan dari cina yang terkenal saling When dalam bukunya mengatakan bahwa satu-satunya pekerjaan seorang guru yang paling wajib adalah menjadikan muridnya kreatif.

“Sehingga wajib bagi seorang guru untuk mendidik anak- anak muridnya menjadi manusia kreatif. Dengan kreatif ia akan bisa menjawab tantangan dimanapun kapanpun dalam keadaan seperti apapun sehingga tidak perlu ketakutan menghadapi tantangan yang besar kedepannya,” ungkapnya.

Mengenang pidatonya pada saat pengukuhan tokoh republika beberapa waktu lalu, TGH. Hasanain mengatakan bahwa, dengan APBN yang terbatas tentu sangat berat untuk memajukan bangsa ini. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara yang kreatif.

“Tugas yang begitu berat dengan APBN kita yang begitu terbatas untuk mengangkat bangsa ini pasti kita kewalahan, kita tidak mampu membiayai apa yang seharusnya dibiayai dengan biaya yang pantas agar tercapai tujuan, kecuali kita mampu membuat bangsa ini bekerja kreatif. Dengan kreatif ini kekurangan-kekurangan yang kita hadapi bisa kita taklukkan,” ujarnya.

“Mari sama- sama gali potensi bangsa ini gali sumber daya alam ini agar menjadi penyelamat dan berkah yang dihadiahkan Allah SWT kepada bangsa ini,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, TGH. Hasanain juga menyampaikan beberapa potensi dan program yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, salah satunya budidaya daun salam untuk diproduksi menjadi bubuk daun salam yang nantinya akan dipasarkan dengan memanfaatkan digitalisasi.

Di setiap kota, Santri Digital Preneur Indonesia akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Setiap pesantren akan tergabung
menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.

Dengan diadakannya program tahun ini , diharapkan akan lebih memaksimalkan
proses pelatihan dari mentor-mentor profesional terbaik di bidang kreatif dan digital. Serta kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan PM Entertainment dapat membuka
peluang bagi santri dan pesantren yang memiliki pontensi kreatif untuk memasuki industri kreatif digital entertainment. PME adalah sub agregator. Membantu content creator santri dan pesantren dalam hal konsep dan strategi, promosi, optimasi, pengelolaan aset digital dan
distribusi. Sehingga harapannya, para santri mampu mengenal lebih dalam industri kreatif yang sedang berkembang saat ini dan juga meningkatkan kemampuan mereka melalui seluruh
rangkaian kegiatan Santri Digital Preneur Indonesia 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif H. Sandiaga Salahuddin Uno, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin, Ketua yayasan sekaligus pimpinan pondok pesantren Nurul Haramain TGH. Hasanain Juaini, Lc. MH, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, TGH. Khairi Habibullah S.Ag, Founder dan CEO PM Entertainment Agi Sugiyanto, PR PM Entertainment Derry 4 Sekawan, Super Mentor / Founder Teman Baik, Tatas Bagus Tiandi, serta para guru dan para santri.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *