Pemprov NTB Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang Indonesia Muslim Travel Index 2025

Jakarta – Dua penghargaan bergengsi berhasil diraih Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Penghargaan tersebut, diterima langsung Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal yang diserahkan Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana. Malam penganugerahan berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta (9/10/2025).

Penghargaan tersebut bagian dari The 12th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 oleh Bank Indonesia dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif.” Bank Indonesia memberikan penghargaan kepada 15 provinsi nominasi IMTI, satu diantaranya Provinsi NTB. 

Adapun Provinsi NTB berhasil masuk dalam lima besar nasional sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik Tahun 2025. Selain itu, NTB juga meraih Special Recognition Award for Setting a Global Benchmark in Muslim Friendly Tourism and Sport, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam membangun ekosistem pariwisata ramah muslim, berstandar internasional.

Gubernur NTB menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut.

“Alhamdulillah, Provinsi NTB meraih penghargaan IMTI 2025 sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata ramah muslim terbaik nasional. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas NTB sebagai destinasi unggulan muslim friendly tourism di Indonesia,” ujarnya.

Capaian ini semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional. Sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata berdaya saing global. (nov/dyd/kominfotikntb-pariwisatantb)

Gelar Jambore Ranting, Kwarran Selaparang Bina Kedisiplinan Hadapi Tantangan Era Digital

MATARAM – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Selaparang menyelenggarakan kegiatan Jambore Ranting selama dua hari, dari tanggal 4 hingga 5 Oktober 2025, bertempat di SMPN 23 Mataram.

Kegiatan ini berhasil menarik partisipasi sebanyak 338 peserta dari Gugus Depan Se-Ranting Selaparang, dengan rincian 140 putra dan 198 putri, didampingi oleh 44 Pembina Pendamping (Bindam).Upacara pembukaan Jambore Ranting Selaparang turut dihadiri oleh tamu undangan dari unsur pimpinan Kwarcab Kota Mataram, termasuk Wakil Sekretaris Kwarcab Kota Mataram, Andalan Cabang Kota Mataram, Kamabigus SD/MI dan SMP/MTs, Ketua Kwarran Selaparang, Andalan Ranting Selaparang, dan Pembina Gugus Depan tingkat SD/MI dan SMP/MTs di kecamatan Selaparang Kota Mataram.

Dalam sambutannya, Pembina Upacara, Yusuf, yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, menekankan pentingnya kedisiplinan dan keteladanan bagi setiap anggota Pramuka. Kegiatan jambore dinilai sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh.

“Kegiatan jambore ini bukan hanya ajang pertemuan rutin, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kepramukaan, melatih kepemimpinan, serta mengembangkan potensi generasi muda secara edukatif, inovatif dan rekreatif,” kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Melalui pelatihan keterampilan dan berbagai aktivitas positif, peserta belajar untuk saling bersinergi dan menghargai perbedaan sebagai kekuatan dalam membangun bangsa.

“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk tumbuh dan berkontribusi nyata bagi masyarakat dan negara. Teruslah berinovasi dan jaga semangat kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi,” jelas Yusuf.

Yusuf berharap, kegiatan jambore ini menjadi wadah pembentukan generasi muda yang tangguh, berintegritas dan siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat kebangsaan yang kuat.

Lebih lanjut, Yusuf juga menyinggung tantangan di era digital yang semakin meluas. Ia memprediksi bahwa pada tahun 2026, pembelajaran coding dan artificial intelligence (kecerdasan buatan) akan menjadi hal yang dominan, di mana teknologi mungkin mengurangi ketergantungan pada guru.

Oleh karena itu, Yusuf berpesan agar anggota Pramuka harus mampu menghadapi segala tantangan ke depan dan tidak hanya mengandalkan teknologi, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pramuka.Di akhir sambutan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram ini berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan waktu selama berlangsungnya pelaksanaan Jambore ini untuk banyak belajar dari para kakak-kakak Pembina dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (Red)

Pertama di Indonesia, Pemprov NTB, terapkan Edaran penggunaan elpiji Nonsubsidi bagi ASN

MATARAM, NTB – Pemprov NTB mengeluarkan surat edaran Gubernur NTB bagi Pegawai Negeri Sipil NTB untuk tidak menggunakan elpiji Non Subsidi. Program yang diinisiasi Dinas Perdagangan NTB ini diharapkan bisa mengurangi dan bahkan menghindari pemakaian elpiji subsidi oleh Aparur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal pun mengapresiasi program tersebut sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah kebutuhan elpiji di masyarakat.

“Program ini bagus karena ini keinginan kita bersama untuk bagaimana memecahkan masalah kebutuhan elpiji dan memastikan tidak ada ASN yang menggunakan yang subsidi,” ujarnya, di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (4/10).

Penggunanan elpiji nonsubsidi sudah menjadi kesadaran bersama bagi PNS, bahwa yang subsidi jelas ada ketentuannya, dengan adanya edaran ini dan program tersebut, tidak ada PNS yang menggunakan elpiji 3 kilogram.

“Saya harap PNS menggunakan elpiji Nonsubsidi, dan yang subsidi itu sudah jelas ada peruntukannya untuk masyarakat tidak mampu (miskin),” Harap Iqbal.

Dengan adanya lunching hari ini, Gubernur NTB berharap agar program tersebut, dapat diikuti oleh seluruh Pemerintah Kota dan Kabupaten Se NTB.

“Nanti kita akan imbau teman-teman PNS untuk menggunakan elpiji nonsubsidi. Saya rasa PNS-PNS kita sudah dewasa, sehingga kebijakan ini untuk menguatkan kesadaran kita bersama” ujarnya pula.

Lebih lanjut, Iqbal menyatakan untuk tahap awal, penggunaan elpiji nonsubsidi ini diterapkan oleh PNS di lingkungan Pemprov NTB.

“Untuk tahap awal kita mulai dari provinsi dulu, setelah itu diperluas di kabupaten/kota,” tandasanya.

Selain itu disampaikan oleh kadis perdagangan NTB Jamaludin malady pada peluncuran program pemakaian elpiji nonsubsidi untuk aparatur sipil negara (ASN) mengenai edaran tersebut adalah untuk memastikan subsidi pemerintah dapat sesuai sasaran. 

“Edaran ini sebagai upaya pemerintah dalam menjaga kelangkaan elpiji, sehingga secara proposional elpiji subsidi dapat tepat sasaran”, Ujarnya.  

Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaludin Malady mengatakan untuk tahap awal program ini, Pertamina membagikan sebanyak 1.000 tabung elpiji 5,5 kg untuk kalangan ASN setempat.

“Totalnya ada 1.000 gas yang kami berikan. Bagi ASN yang sudah memakai elpiji 3 kilogram kami anjurkan beralih menggunakan gas nonsubsidi. Misalnya, di rumah sudah punya tiga elpiji 3 kilogram, maka bisa ditukarkan dengan gas berukuran 5,5 kilogram,” ujar Jamaluddin Malady.

Menurutnya, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, program ini merupakan yang pertama dilakukan. Untuk sasaran program ini, adalah ASN dengan golongan III dan IV.

“Kami di Dinas Perdangan NTB akan memulia program ini di kalaangan Dinas yang ada di Pemprov NTB, nantinya kami antarkan langsung ke rumah masing-masing PNS, atau melalaui NTB Mall bekerjasama dengan Koperasi masing-masing Dinas,” katanya.(AlF_IKP)

Puluhan Ompreng MBG di Labuapi Lombok Barat Mubazir

Lombok Barat – Puluhan ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mubazir karena tidak disantap habis oleh para siswa. Hal itu ditemukan saat Satuan Tugas (Satgas) untuk Koordinasi dan Percepatan MBG Kabupaten Lombok Barat mengunjungi SDN 1 Telagawaru Kecamatan Labuapi, Jum’at (3/10/2025).Menu yang disajikan oleh salah satu yayasan pengelola SPPG adalah roti tawar dengan saus tomat kemasan, plus sepotong ayam fillet dengan sayur kacang dan buncis rebus.

“Dari ratusan ompreng yang menjadi jatah sekolah itu, baru lima puluh persen yang dibagikan. Mungkin karena anak-anak kurang suka roti dan sayur, jadi masih banyak yang tidak dimakan,” ujar Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, Heny Murdiati saat berkunjung ke sekolah tersebut.Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham berharap para guru bisa mengambil peran untuk memantik selera anak dalam menyantap MBG.

“Di situ peran para guru agar memberikan edukasi gizi kepada anak-anak agar mau menyantap makanan, terutama sayur mayur karena kandungan gizi dalam sayuran sangat tinggi,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua Satgas MBG Lombok Barat, H. Saepul Akhkam saat mengunjungi SPPG tersebut memang mensinyalir bahwa makanan yang disajikan akan kurang menggugah selera anak-anak.

“Bagaimana anak-anak mau menikmati MBG jika menunya seperti itu? Harusnya pihak SPPG tidak hanya menggugurkan kewajiban dengan hanya memperhitungkan aspek kandungan gizi. Ngapain bergizi jika tidak dimakan? Mubazir,” ketusnya.

Untuk itu Akhkam menghimbau agar pihak SPPG melakukan pengecekan terhadap penerimaan para siswa terhadap MBG yang disuguhkan. Lebih khusus lagi ke pihak sekolah, Akhkam menyarankan agar limbah makanan dikembalikan kepada pihak SPPG.

“Biar mereka tahu MBG-nya tidak dimakan karena tidak disuka,” ujarnya.

Kejadian itu sangat berbeda dengan kondisi di SDN 2 Montong Are. Di tempat itu, MBG yang disajikan disantap dengan lahap oleh para siswa. Saat itu SPPG yang menjadi penyedia menyajikan nasi putih dengan lauk sayur, ayam kecap, dan susu.Terkait dengan proses mengolah makanan, Sekretaris Daerah mewanti-wanti pihak SPPG agar memperhatikan durasi waktu saat makanan siap disajikan.

“Kemenkes punya SOP. Tidak boleh makanan itu tidak dimakan paling lama 3 jam. Jadi SPPG harus memperhatikan itu. Jangan sampai karena terlalu lama di makan sejak matang, justru bisa terkontaminasi,” tegas H. Ilham.

Berdasarkan pengalaman keracunan di beberapa sekolah lainnya, imbuh Ilham, makanan bisa jadi basi atau ada bakteri yang masuk ke Makanan.

“Dua hari yang lalu, Satgas menerima laporan. Ada sebuah madrasah yang menerima MBG di makanan belatung, baik di nasi maupun ayam yang akan dimakan oleh anak-anak. Untungnya disadari dari awal. Bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau berakibat fatal bagi anak-anak,” ujarnya tinggi.

Dalam kesempatan Satgas di hari ini mengunjungi 3 dapur SPPG dan 2 sekolah penerima. Selama kunjungan itu, ada 2 SPPG beroperasi seperti biasa dan 1 SPPG yang berhenti sementara. “Kita akan rutin sidak SPPG dan berkunjung ke sekolah. Kita ingin semua SPPG bertanggung jawab atas MBG yang disajikannya. Program ini sangat mulia. Jangan sampai salah prosedur dan berakibat fatal bagi anak-anak yang menjadi sasaran MBG ini,” pungkas Ilham.

Kunjungi KDPM di Lombok Barat, Kemenko Polkam Serap Aspirasi Pengurus

Lombok Barat – Adanya kebijakan Pemerintah Pusat agar setiap desa/ kelurahan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) mendorong semua kementerian memberi atensi khusus. Tidak terkecuali bagi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), melalui Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Komunikasi mengkhususkan diri meninjau langsung keberadaan KDMP di Kabupaten Lombok Barat NTB.Di Lombok Barat, sasaran kunjungan Deputi Bidang Inkom, Eko D. Indarto ada di KDMP Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar di mana lokasi gerai usahanya ada di Komplek Pasar Buah Jongklak.

“Kehadiran kami untuk KDMP ini ingin menyerap informasi untuk kami harmonisasi dengan kementerian teknis di pusat,” ujar Eko D. Indarto. Informasi yang ingin diserapnya, tambah Eko adalah kendala-kendala dan permasalahan yang barangkali dihadapi oleh para pengurus.

“KDPM adalah program Presiden Prabowo yang terakhir dilaunching. Sebagai koperasi, maka prinsipnya adalah dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Karena prinsipnya anggota, maka tergantung pada AD/ART di koperasi itu. Kita ingin agar koperasi ini bisa mengembangkan usaha yang variatif dan bisa menjadi mitra program MBG (makan bergizi gratis, red) agar ke depannya bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar,” tegas Eko D. Indarto.

KDMP, tegasnya jangan hanya tahu mengelola usaha simpan pinjam, namun ke depan mampu menjalankan aneka usaha dan bermitra sebagai supplier kebutuhan bahan baku dapur-dapur di SPPG.Senada dengan Eko, Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini dihubungi terpisah bahkan menegaskan agar semua KDPM memiliki visi bisnis.

“Pengurus KDMP itu harus memiliki visi usaha yang jelas. Sebisa mungkin memiliki jenis usaha yang variatif sehingga saling dukung antar koperasi. Saat ini kita sudah meminta Dinas Pertanian misalnya, menginventarisir jumlah peternak ayam dan menghitung berapa kemampuan produksinya. Itu kan bisa menjadi jenis usaha di koperasi desa,” papar Bupati.

Dalam kunjungannya, Deputi Bidang Inkom Kemenko Polkam banyak mendengar permasalahan dan pertanyaan dari 16 Ketua KDPMD se Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Selain persoalan regulasi yang terkait dengan kebijakan di Kementerian Desa, Eko D. Indarto juga menyerap masalah tentang posisi BUMDES saat ini dan kemitraan KDMP dengan perbankan di mana aturan tentang penjaminan Dana Desa bagi para Kepala Desa belum jelas.

Dukung Suksesnya Event MotoGP 2025, Forum Kadus Desa Kute Lombok Tengah Gelar Sarasehan Cipta Kodisi Jaga Kamtibmas

Lombok Tengah – Forum Kepala Dusun (Kadus) Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Menyatakan, Siap Mendukung Event Ajang MotoGP Di Sirkuit Mandalika 3 hingga 5 Oktober 2025 Mendatang Dengan Menggelar Sarasehan bertajuk “Cipta Kondisi KEK Mandalika Menjelang Event MotoGP 2025”.

Desa Kute merupakan wilayah inti dari Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) Mandalika dan akan menjadi tuan rumah perheletan event MotoGP 2025 pada tanggal 3 hingga 5 oktober mendatang, sehingga Kesuksesan penyelenggaraan event balap motor internasional ini sangat bergantung pada terciptanya keamanan, ketertiban dan kondisi leingkungan yang kondusif, dan menjadi perhatian dari Forum Kepala Dusun Kadus Desa kute dengan menggelar petemuan atau Sarasehan Cipta Kondisi yang dilaksanakan di Kantor Desa Kute pada pukul 15.30 Wita Sabtu 6 September 2025.

Selain dihadiri oleh puluhan Kepala Dusun, tampak hadir juga dalam Sarasehan ini, Wakil Bupati Lombok Tengah Dr. H.M. Nursiah, General Manager The Mandalika Agus Setiawan, Dirut MGPA Priandhi Satria, Chairman MotoGP 2025 Troy Reza Warokka, Kapolsek Pujut Dan Kapolsek Mandalika dan Camat Pujut Jumahir, S.Sos.

Menurut Kepala Dusun Kute Dua Bui Ahman, event MotoGP yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya di Mandalika, yang dinilai bisa mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan kunjungan wisatawan khususnya di wilayah Mandalika.

Untuk itu, forum kepala dusun dan masyarakat siap menjaga keamanan, kenyamanan dan dan ketertiban event MotoGP Mandalika 2025, karena ajang ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, tidak hanya bagi warga di Mandalika.

“Kami dari forum Kepala Dusun siap menjaga keamanan, ketertiban masyarakat Kamtibmas dan kenyamanan wisatawan pada event MotoGP Mandalika ini, serta mendukung syuksesnya semua kegiatan di KEK Mandalika,” ujarnya.

Demi suksesnya event balap motor Internasional yang membawa dampak positif besar bagi masyarakat ini, Forum Kadus mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah dan kenyamanan wisatawan yang datang pada ajang MotoGP Mandalika, sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di KEK Mandalika.

Pimpin Pengamanan, Danrem 162/WB Tenangkan Massa Unjukrasa di DPRD NTB

MATARAM — Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S. Sos., memimpin langsung pengamanan unjuk rasa di wilayah NTB yang berujung anarkis. Aksi demonstrasi yang melibatkan Aliansi Mahasiswa, Rakyat NTB, dan Ojek Online (Ojol) NTB ini berlangsung di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) NTB dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB, Sabtu (30/08/25).

Aksi dimulai pukul 10.40 WITA di depan Mapolda NTB dengan jumlah massa mencapai 1.000 orang. Mereka menuntut pencopotan Kapolri dan revolusi institusi kepolisian, serta meminta pernyataan sikap dari Kapolda NTB terkait insiden kematian seorang pengemudi ojol di Jakarta.

Situasi mulai memanas ketika massa yang anarkis merangsek masuk ke area Mapolda NTB, menurunkan bendera Merah Putih, dan melemparkan batu ke gedung utama. Mereka juga merusak fasilitas negara, termasuk mematahkan tiang bendera. Akibat situasi yang tidak terkendali, aparat kepolisian mulai melakukan tindakan penghalauan dengan mengerahkan Pasukan Pengendalian Huru-Hara (PHH) Brimob.

Setelah berhasil mundur dari Mapolda NTB, massa bergeser ke Kantor DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram. Di lokasi ini, aksi semakin tidak terkendali. Massa melemparkan air mineral, batu, dan kayu ke arah gedung dan aparat. Mereka juga membakar ban bekas, kursi, serta sebagian area gedung DPRD NTB.

Melihat situasi yang semakin parah, Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief segera menuju Kantor DPRD NTB di jalan Udayana bersama Wakapolda NTB, Danlanal Mataram, Danlanud Zam, Dansat Brimob, dan Dandim 1606/Mataram. Pasukan tambahan dikerahkan dari Yonif 742/SWY dan Kodim 1606/Mataram untuk membantu aparat kepolisian mengendalikan situasi. Di bawah komando Brigjen Arief, pasukan gabungan berhasil menenangkan massa yang sudah tidak terkendali.

Dalam pernyataannya, Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah NTB. Beliau menegaskan bahwa TNI hadir untuk membantu Polri dalam mengamankan unjuk rasa yang sudah mengarah ke tindakan anarkis dan merusak fasilitas publik.

“Kami sangat menyayangkan aksi unjuk rasa yang seharusnya menjadi sarana penyampaian aspirasi justru berujung pada tindakan anarkis. TNI tidak akan menoleransi perusakan fasilitas negara, sebab fasilitas tersebut adalah milik rakyat. Kami hadir untuk memastikan ketertiban dan keamanan masyarakat, serta melindungi aset-aset negara dari tindakan perusakan,” ujar Danrem.

Beliau juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan aspirasi dan menghindari provokasi yang dapat merugikan semua pihak. Setelah massa bubar, situasi kembali kondusif dan aman.

Kesbangpoldagri KSB Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas dan Lakukan Pengawasan Ormas

SUMBAWA BARAT – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Kabupaten Sumbawa Barat sigap dalam menyikapi setiap bentuk laporan dan keluhan masyarakat terkait adanya Ormas yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Salah satunya Pemerintah KSB melalui Kesbangpoldagri melakukan pengawasan terhadap Ormas yang meresahkan masyarakat.

Kepala Badan Kesbangpoldagri KSB Drs. AMIRUDIN., DH menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap Organisasi Masyarakat (Ormas) yang menyimpang dari ketentuan. Beberapa diantaranya dengan menggelar diskusi, melakukan pengawasan langsung serta pengecekan di sejumlah Ormas agar tidak membuat keresahan di tengah masyarakat, seperti dalam proses belajar mengajar maupun penerapan nilai – nilai kebangsaan terhadap jamaah, santri maupun santriwati sesuai dengan ketentuan.

“Saat ini di Kabupaten Sumbawa Barat dalam kondisi yang aman ditengah isu pemekaran wilayah, sehingga pihaknya bersama unsur Forkopimda gencar melakukan pengawasan agar tidak ada ormas yang menunggangi isu daerah maupun melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila,”

“Dalam bertindak dan melakukan aktifitas di dalam organisasi masyarakat harus menjunjung tinggi nilai – nilai kebangsaan sebagai pondasi Negara, agar tidak dapat dipengaruhi oleh faham tertentu.” tambahnya.

Lebih lanjut, Amirudin mengingatkan, bahwa ormas harus memiliki pemahaman yang baik mengenai peraturan dan kebijakan agar tidak terjebak dalam tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Dan penting bagi Ormas untuk selalu berkoordinasi dengan pihak berwenang dan mengikuti perkembangan kebijakan terbaru, sehingga akan membantu mereka dalam menjalankan perannya lebih efektif.

Menurutnya, kesuksesan dalam menjaga kamtibmas tidak hanya bergantung pada tindakan pemerintah, namun juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk Ormas. Dan Kerjasama yang baik antara pemerintah dan Ormas akan membawa hasil yang positif bagi masyarakat.

Pemerintah Daerah KSB mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang melaporkan setiap adanya tindakan yang membuat keresahan, sehingga ini merupakan upaya Pemerintah melalui Kebangpoldagri merespon permasalahan yang ada diwilayah masing-masing khusunya wilayah kami di Kabupaten Sumbawa Barat, demi terjaganya kondusifitas siskamtibmas.

“Kedepan, Kesbangpoldagri juga akan melakukan sosialisasi dan pendataan kembali Ormas yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat, agar dalam melakukan aktifitasnya tindak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah demi tegaknya NKRI.” pungkasnya.

Komisi IV DPRD NTB Apresiasi Gubernur dan Kapolda NTB, Dukung IPR untuk Kesejahteraan Rakyat

MATARAM – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Mendorong Tata Kelola Tambang Rakyat yang Berkeadilan untuk Koperasi” pada Senin (14/7/2025). FGD digelar di Santika Hotel Mataram.

FGD tersebut dihadiri oleh puluhan aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), advokat, akademisi, hingga awak media.

Narasumber FGD dihadiri langsung oleh sejumlah stekholder strategis terkait yang berkompeten. Di antaranya Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim, Plt. Kepala Dinas ESDM NTB Wirawan Ahmad, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Pengawasan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Didik Mahmud Gunawan Hadi. Hadir pula Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi NTB Amri Nuryadin, asosiasi tambang, dan lain-lain.

Bertindak selaku moderator Wahidjan. Acara FGD dibuka langsung oleh Pembina Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat Fihiruddin. Dalam penyampaiannya menegaskan, FGD ini digelar sebagai bagian dari upaya serius untuk mendorong terbentuknya koperasi tambang rakyat sebagai alternatif pengelolaan tambang yang berkeadilan dan berpihak kepada masyarakat.

“Selama ini, tambang-tambang ilegal hanya menguntungkan sebagian kelompok saja. Kita ingin hadirkan solusi yang lebih adil, inklusif, dan legal dengan skema koperasi tambang rakyat,” tegas Fihiruddin.

Ia menambahkan, koperasi menjadi sarana kolektif yang tidak hanya memperkuat posisi tawar masyarakat, tetapi juga menjamin aspek lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi lokal.

“Niat kami adalah menghadirkan sistem yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTB. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Tambang rakyat harus menjadi milik rakyat, bukan dinikmati segelintir kelompok,” katanya.

FGD dimulai dengan pemaparan pemateri pertama, Plt Kepala Dinas ESDM NTB, Wirawan Ahmad. Ia menjelaskan, pada prinsipnya, Pemprov NTB mendorong adanya akselerasi dan implementasi konsep ta.bang rakyat melalui koperasi.

Hal itu merupakan amanat dari amanat UU Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pasal 35 ayat (4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan pemberian Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Sangat jelas bahwa kewenangan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) ada pada pemerintah provinsi,” ujar Wirawan. Menurutnya, Pemprov NTB sudah mengambil langkah akseleratif untuk mewujudkan pertambangan rakyat di NTB yang berbasis pada kepatuhan pada regulias. Pemprov NTB, kata Wirawan, tidak ada sama sekali niatan untuk menghambat hal tersebut.

“Kita lakukan secara paralel seluruh proses ini. Tanpa melanggar regulasi atau ketentuan. Ini komitmen kami,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, menuturkan, konsep pertambangan rakyat yang dikelola oleh koperasi sangat dimungkinkan. Koperasi, kata Mashuri adalah betukan lain dari perushaan. Karena di dalam penggolongan usaha, koperasi sama dengan perusahaan sebagai badan usaha.

“Khusus tambang rakyat, dari banyak regulasi yang mengatur koperasi di bidang tambang, bahwa anggota koperasi adalah dari orang sekitar tambang, lingkar tambang. Meski pada prinsipnya kenaggotaan koperasi bersifat terbuka,” ujarnya.

“Tapi khusus soal koperasi tambang rakyat, anggotanya adalah masyarakat sekitar tambang. Itu yang boleh,” imbuh Kadis Koperasi dan UMKM NTB itu.

Ia mengapresiasi langkah Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang memberikan pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi. “(Koperasi) boleh untuk (mengelola) tambang. Inisiasi Pak Kapolda itu yang kemarin tidak masalah. Asal dia memenuhi persyarakatan yang diperintahkan oleh undang-undang,” ujarnya.

Selanjutnya, Kabid Penataan dan Pengawasaan DLHK NTB Didik Mahmud Mahmud Gunawan Hadi menerangkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup mendorong pengelolaan tambang yang berbasis pada pengelolaan lingkungan. “Selagi mengedepankan pengelolaan berbasis lingkungan, siapapun yang mengelola, tak jadi soal,” terangnya.

Selanjutnya, pandangan bernas disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim.

Tambang Rakyat, salah satu bentuk keadilan nyata yang bisa dirasakan rakyat. Bahkan hal itu merupakan perwujudan UUD 1945 pasal 33 ayat (3). Bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Sehingga kami mendorong Pemprov agar mempercepat Izin Pertambangan Rakyat (IPR) berbasis Koperasi sepanjang memenuhi syarat,” tegas Hamdan Kasim.

Politisi Golkar itu mengatakan sudah tidak terhitung jumlah, asosiasi, masyarakat, NGO melakukan hearing ke Komisi IV DPRD NTB mempertanyakan persoalkan tambang rakyat selama ini. Mereka menyampaikan keluh kesah atas kondisi eksploitasi tambang yang kerap menjadi masalah. Terlebih tidak adanya asas manfaat bagi masyarakat lingkar tambang.

Kini, angin segar bagi masyarakat lingkar tambang dengan hadirnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 194.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Dokumen Pengelolaan Wilayah Pertambangan Rakyat Provinsi NTB. Ditegaskannya, selama ini tidak ada tambang rakyat. Jika ada, maka aktivitas pertambangan itu ilegal.

“Poin pertama saya sampaikan, tidak ada tambang rakyat di NTB. Kalau ada maka itu ilegal. Poin ke dua, kita patut bersyukur Kepmen ESDM Nomor 194,” ujanya.

Komisi IV DPRD NTB awalnya mengira perlu dilakukan revisi penuh Perda Nomor 2 tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun setelah mendengarkan paparan Dinas ESDM NTB yang perlu direvisi soal tarif saja. Hamdan memandang hal demikian tidak menjadi penghalang bagi pengurusan izin.

“Hemat saya, kalau sudah seperti ini kita berikan saja dulu masyarakat mengurus IPR Koperasi ini. Sambil secara paralel kita bisa revisi Perda 2 tahun 2024 itu. Urusan retribusi urusan di Komisi III, tapi tentu saya mendorong agar usulan izin itu diakomodir. Kalau revisi paling sebulan atau dua. Jadi sebelum izin keluar mereka pun belum akan melakukan ekploitasi,” beber Ketua Fraksi Golkar DPRD NTB itu.

Dari usulan 60 blok lokasi pertambangan rakyat oleh Provinsi NTB, Menteri ESDM baru menerbitkan izin 16 blok. Satu blok dengan luas 25 Hektare. Lokasinya 5 blok, di Lombok Barat, 3 blok di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa 3 blok serta 5 blok ada di Bima dan Dompu.Hamdan menyampaikan anggota koperasi tidak terbatas. Bahkan satu koperasi bisa berisi 3.000 an anggota. Sehingga jika sudah dikelola banyak koperasi Hamdan meyakini bisa menyelesaikan kemiskinan ekstrim di NTB.

“Kalau saja misalnya di kelola 10 koperasi, saya membayangkan kemiskinan ekstrem lingkar tambang bisa selesai. Saya sangat mengapresiasi pak gubernur dan pak Kapolda yang sudah melaunching satu blok tambang rakyat sebagai pilot projek. Inilah niat baik pemimpin kita untuk menjawab kepentingan ril masyarakat kita,” pungkasnya.

Lebih jauh, ujung dari pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi ini, kata Hamdan adalah hilirisasi UMKM.”Konsep saya, ini nanti akan ada hilirisask UMKM untuk memberdayakan anggota koperasi. Ini juga sesuai Asta Cita Prabowo, juga selaras dengan visi Gubernur Iqbal,” jelasnya.

Pihaknya mengapresiasi niat baik dan visi dari Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang telah menjawab kepentingan riil dari masyarakat dengan memberikan izin pengelolaan tambang rakyat lewat koperasi. “Ini akan menghasilkan kohesivitas ekosistem yang luas dan berpihak langsung pada kesejahteraan rakyat,” terangnya.

Terakhir, Direktur Walhi NTB Amri Nuryadin mengapresiasi diadakannya FGD tersebut. Ia berharap seluruh pihak memang mesti memberikan perhatian terhadap tata kelola pertambangan di NTB. Dari hulu sampai ke hilir.

Amri menuturkan, pengelolaan sumber daya alam harus mengedepankan aspek lingkungan. Jika tidak, kekayaan alam yang dimiliki oleh NTB akan menjadi kutukan sumber daya alam. Pada prinsipnya, menilik dari perspektif keadilan, Walhi NTB bersepakat perihal pemberian izin pertambangan rakyat kepada koperasi. “Kalau dari perspektif keadilan, kami sepakat (soal pemberian IPR),” ujar AmriMeski demikian, pihaknya mendorong sensitivitas semua pihak untuk lebih peka terhadap lingkungan, terutama pengelolaan pasca tambang.

“Kami mendukung kalau rakyat diberikan kesempatan mendukung pengelolaan sumber daya alam. Tapi ini bukan persoalan sederhana. Jangan sampai ini kutukan sumber daya alam,” bebernya.

Gelar Rakor, Satpol PP Provinsi NTB Perkuat Sinergi Kolaborasi Penegakan Perda dan Ketertiban Umum

Mataram – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang bertemakan “Optimalisasi Sinergi dan Kolaborasi Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penegakan Perda,dan  Penyelenggaraan Trantibum serta Perlindungan Masyarakat” yang berlangsung selama dua hari beetempat di Hotel Lombok Raya Kota Matram, mulai  dari tanggal 11 hingga 12 Juni 2025. Rakor ini secara resmi dibuka oleh Kepala Satpol PP Provinsi NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si, yang  dihadiri oleh seluruh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten/kota se-Provinsi NTB.

Kegiatan inipun menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antar instansi serta menyamakan langkah dalam pelaksanaan tugas penegakan Peraturan Daerah (Perda), penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum), serta perlindungan masyarakat Tegasnya. Rakor diisi dengan berbagai paparan dan diskusi bersama narasumber dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, yang memberikan pandangan strategis terkait peningkatan kapasitas aparatur serta integrasi program kerja Satpol PP dalam rencana pembangunan daerah ungkapnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB Dr. H. Fathul Gani, M.Si memberikan dan memaparkan materi dan arahan strategis mengenai kebijakan-kebijakan Satpol PP Provinsi NTB, khususnya dalam hal penegakan Perda dan penyelenggaraan Trantibum. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga secara langsung memimpin jalannya penutupan Rakor, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh seluruh Kasat Pol PP se kabupaten/kota se- Nusa Tenggara Barat  (NTB).

Dengan Penandatanganan MoU ini merupakan sebuah komitmen bersama untuk menyamakan persepsi serta menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi lintas wilayah guna memperkuat peran dan kinerja Satpol PP sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dengan terselenggaranya Rakor ini, diharapkan busa tercipta sinergitas yang makin solid antara Satpol PP Provinsi dan kabupaten/kota dalam mengemban amanat sebagai penegak Perda sekaligus pelindung masyarakat secara profesional, terukur, dan berkelanjutan Tutupnya.