Nusa Tenggara Barat

Pemprov NTB Gelar Bincang Kamisan Edisi ke-12: “Memaknai Kemerdekaan Bagi NTB?”

GETNEWS – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menggelar Bincang Kamisan edisi ke-12 dengan tema “Memaknai Kemerdekaan Bagi NTB?” di Gedung Command Centre UPTD Pusat Layanan Digital Diskominfotik NTB pada Kamis, 7 Agustus 2025. Diskusi ini bertujuan menggugah refleksi mendalam tentang sejauh mana kemerdekaan telah diisi secara bermakna oleh NTB dalam berbagai aspek.

Guru Besar dan Pakar Komunikasi UIN Mataram Prof. Dr. H. Kadri menekankan bahwa kemerdekaan harus diukur dari sejauh mana rakyat merasakan kenyamanan dan kesejahteraan dalam hidupnya. “Kita memang sudah merdeka, tapi apakah rakyat sudah merasakan kemerdekaan itu? NTB masih dihadapkan pada tantangan besar seperti angka kemiskinan yang masih berada di atas 11 persen,” ungkapnya. Selain itu, NTB juga memiliki tantangan dengan angka pengangguran sebanyak 2,73%. Prof. Kadri menyarankan agar Pemerintah NTB mengedepankan semangat akomodatif dan komunikatif dalam menjalankan program-program strategis. Ia mengapresiasi gaya komunikasi kepemimpinan Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB yang dinilai bersetara dengan rakyat.

Pengurus Pepabri NTB Mayor (Purn.) I Nyoman Dirga, SH., MH., mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan, bukan hadiah. Ia menekankan pentingnya penerapan nilai Tri Hita Karana dan pelestarian budaya lokal sebagai benteng dari arus budaya asing. “Perlunya kita membentengi budaya Indonesia dengan melestarikan kearifan lokal dari budaya asing yang harus difilter,” serunya.

Forum Bincang Kamisan kali ini menjadi ruang reflektif dan pengingat bahwa pembangunan dan kemerdekaan sejati tak bisa dilepaskan dari semangat persatuan, kedaulatan, penguatan karakter budaya bangsa, serta kearifan lokal. Dengan tema “Memaknai Kemerdekaan Bagi NTB?”, diskusi ini mengajak semua pihak untuk merenungkan makna kemerdekaan bagi masyarakat NTB. Merdeka, merdeka. Sekali merdeka tetap merdeka.