Wapres Gibran Tutup FORNAS VIII 2025 di NTB, Sebut Ajang Ini Bawa Dampak Ekonomi Rp150 Miliar

GETNEWS – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka secara resmi menutup Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Ex Bandara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat, 1 Agustus 2025. Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, mendampingi Wapres dalam acara penutupan ini.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan bahwa semangat utama FORNAS adalah kebersamaan dan kegembiraan, bukan semata soal menang atau kalah. “Kalah menang itu biasa, yang penting seluruh peserta bisa bergembira dan bertemu saudara-saudara setanah air. Sesuai jargon FORNAS: Kalah Menang Semua Senang,” ujar Wapres Gibran.

Wapres juga menyampaikan bahwa FORNAS VIII membawa dampak ekonomi besar bagi NTB dengan nilai perputaran mencapai Rp150 miliar, mulai dari sektor transportasi, perhotelan, kuliner, hingga pariwisata. Jumlah pengunjung selama gelaran ini mencapai 40.000 orang.

“FORNAS ini memberikan dampak perputaran ekonomi yang besar bisa mencapai 150 M mulai dari penerbangan, hotel, wisata, dan pengunjung yang hadir mencapai 40.000 orang. Semoga FORNAS bukan hanya menjadi ajang ekonomi, tapi juga mempererat kesatuan, persatuan, dan cinta terhadap warisan budaya bangsa,” tambahnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengibaratkan FORNAS sebagai tumpeng—berisi banyak unsur, tapi berpadu dalam satu rasa cinta terhadap olahraga dan Indonesia. “Pesertanya dari remaja hingga lansia, dari tradisi hingga kreasi. Tapi semua punya semangat yang sama: sehat bersama, kuat bersama, membangun bangsa,” ucapnya.

FORNAS VIII mencatat partisipasi lebih dari 18.000 peserta, dari 38 provinsi, 72 inorga, dan berbagai kategori eksibisi. “Ini wajah Indonesia sesungguhnya: beragam, kompetitif, tapi tetap bersilahturahmi dan bersatu,” ujarnya.

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan menjadikan NTB sebagai tuan rumah FORNAS VIII. “Malam ini kita menutup babak luar biasa dan membuka semangat baru. FORNAS VIII bukan sekadar ajang olahraga, tapi alat kolektif untuk merawat kebersamaan dan membangun rasa percaya diri daerah,” tegasnya.

Gubernur Iqbal juga menyebut kehadiran Wapres sebagai kehormatan, sekaligus simbol kuatnya dukungan pemerintah terhadap pengembangan sport tourism dan ekonomi kreatif di NTB. “Kehadiran Bapak Wakil Presiden sebuah kehormatan bagi kami, sekaligus bentuk nyata pemerintah terhadap pengembangan sport tourism. Ekonomi kreatif dan penguatan karakter bangsa melalui olahraga kreasi,” imbuhnya.

Gubernur juga mengucapkan selamat kepada Jawa Barat sebagai provinsi peraih peringkat tertinggi dalam klasemen FORNAS VIII, serta menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan selama penyelenggaraan. “Semangat FORNAS jangan berhenti malam ini. Dari kuliner, kerajinan hingga semangat di lapangan, mari kita jaga bersama. NTB siap menatap tantangan lebih besar PON 2028,” pungkasnya.

FORNAS VIII 2025 Ditutup Dengan Pesta Rakyat Spektakuler Dihadiri Wapres Gibran dan Dimeriahkan Band Slank

GETNEWS – Penutupan kegiatan Fornas VIII 2025 akan berlangsung semarak dan spektakuler. Berbeda dengan pada saat pembukaan, acara penutupan Festival Olahraga Masyarakat Nasional ini digelar di Eks Bandara Selaparang dan terbuka untuk masyarakat umum. Hal tersebut ditegaskan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal.

“Pembukaan memang terbatas karena kuota VIP dan keterbatasan tempat. Tapi penutupan konsepnya pesta rakyat. Semua masyarakat boleh hadir,” ujar Gubernur NTB Miq Iqbal, sapaannya dalam Konferensi Pers di Gedung Kantor Bank NTB Syariah, Kamis, (31/7) malam.

Meski terbuka untuk umum, aspek keamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas. Pemerintah akan menerapkan sistem pengendalian akses berbasis kapasitas. “Kalau kapasitas sudah terpenuhi, akses ke lokasi akan otomatis ditutup. Bahkan dalam hitungan detik bisa dilakukan relokasi atau pengalihan untuk menjaga keamanan,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan akses saat pembukaan FORNAS VIII. Ia mengajak masyarakat untuk melihatnya sebagai bagian dari proses belajar.

“Kami sudah berusaha maksimal. Dalam tiga bulan, ini pertama kalinya NTB menggelar event sebesar ini. Mari kita anggap ini proses pembelajaran bersama,” ujarnya.

Penutupan FORNAS VIII akan digelar di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, pada Sabtu, 1 Agustus 2025. Acara spektakuler ini akan dimeriahkan oleh band legendaris Indonesia, Slank, serta dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menjadikannya salah satu penutupan event olahraga masyarakat paling meriah sepanjang sejarah penyelenggaraan FORNAS.

Tak hanya hiburan, acara penutupan juga menjadi ajang promosi potensi lokal. Pemerintah menyiapkan area khusus untuk pelaku UMKM dan komunitas ekonomi kreatif, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka selama kegiatan berlangsung. “Teman-teman UMKM akan mendapatkan tempat khusus karena mereka bagian penting dari keberhasilan ekosistem acara ini,” jelas Iqbal.

Dengan tema besar “Kalah Menang Semua Senang”, penutupan FORNAS VIII tidak hanya menjadi simbol semangat sportivitas, tapi juga perayaan kebersamaan dan persatuan seluruh elemen bangsa. Gubernur Iqbal menyebut keberhasilan FORNAS sebagai bukti nyata bahwa NTB siap naik kelas sebagai tuan rumah event-event berskala nasional hingga internasional.

“Ini bukan hanya tentang olahraga, tapi juga tentang budaya, pariwisata, dan ekonomi lokal. FORNAS adalah pijakan penting NTB menuju panggung nasional dan internasional. Kita patut menyebutnya sebagai sukses besar,” pungkasnya.

Dalam acara yang sama, Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Damayanti Putri, tak lupa menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah turut serta menyukseskan pelaksanaan Fornas VIII 2025.

“Apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Pemerintah, TNI-Polri, Media dan UMKM serta seluruh masyarakat NTB yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan FORNAS VIII 2025 ini,” ungkapnya.

AMDI NTB Terjunkan 12 Pegiat Dansa, Tampilkan Ragam Tari di FORNAS VIII

GETNEWS – Asosiasi Masyarakat Dansa Indonesia (AMDI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerjunkan sebanyak 12 pegiat dansa diturunkan dalam berbagai kategori dalam perhelatan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025 yang digelar di NTB.

Ketua AMDI NTB, Nitimur Pancawati, menjelaskan bahwa para pegiat yang ikut serta berasal dari berbagai latar belakang usia dan minat tari. “Ada lima orang yang tampil di kategori Kontemporer Nusantara, serta masing-masing satu orang di kategori Solo U-12 Cha Cha, Solo U-12 Waltz, dan Waltz Umum. Kami juga ikut di kategori Oriental serta Bachata Salsa,” ujarnya, Kamis, (31/7) di sela-sela lomba yang digelar di Bir Ali II Asrama Haji Mataram.

Secara keseluruhan, ada 22 kategori yang dipertandingkan dalam cabang dansa, dengan 16 di antaranya merupakan kategori kompetisi dan sisanya bersifat open.

Penilaian dalam kompetisi ini mencakup beberapa aspek utama, yaitu penampilan secara keseluruhan, teknik gerakan, keindahan koreografi, serta pemilihan dan kesesuaian musik, terutama untuk kategori seperti Kontemporer, Ekspresi, dan lain-lain.

“Jika jumlah peserta dalam satu kategori kurang dari 20, maka langsung masuk ke babak final,” jelas Nitimur. Hal ini berlaku, misalnya, pada kategori Dewasa di atas usia 40 tahun.

Kompetisi ini dinilai oleh 15 juri yang dibagi berdasarkan nomor peserta. Setiap nomor dinilai oleh lima juri yang berbeda untuk menjamin objektivitas.

AMDI NTB melakukan persiapan rutin setiap dua hari sekali yang dipusatkan di Sekretariat AMDI dan juga di beberapa lokasi latihan di Kota Mataram. “Kami sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari. Semangat anak-anak luar biasa,” tambah Nitimur.

NTB Meroket ke Peringkat 5 Besar di FORNAS VIII 2025

GETNEWS – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan kontingen tuan rumah Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025. Memasuki hari kelima pelaksanaan, Rabu (30/7), NTB berhasil melonjak ke peringkat 5 nasional, setelah sebelumnya bertengger di posisi 9.

Lonjakan tajam ini didorong oleh tambahan 23 medali emas yang diraih dalam satu hari, hasil kerja keras para pegiat dari berbagai Induk Organisasi Olahraga (Inorga) yang tampil luar biasa di berbagai arena lomba.

Total perolehan medali NTB hingga Rabu pukul 19.30 WITA adalah 148 Medali, terdiri dari 38 Emas, 54 Perak, dan 56 Perunggu.

Capaian ini membuat NTB bersaing ketat dengan provinsi-provinsi raksasa seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur. Sementara Jawa Barat masih memimpin klasemen sementara dengan 183 medali (64 emas, 59 perak, 60 perunggu).

Meski berada di posisi lima, peluang NTB untuk menembus tiga besar nasional masih sangat terbuka. Sejumlah inorga unggulan NTB, termasuk dari kategori olahraga tradisional, seni beladiri, hingga komunitas lansia, baru akan memasuki babak final dalam dua hari terakhir kompetisi.

Panitia Fornas VIII mencatat, klasemen masih sangat dinamis seiring masih banyaknya pertandingan final yang berlangsung hingga hari penutupan. Untuk itu, masyarakat NTB diimbau terus memberi semangat dan dukungan kepada para pegiat yang sedang berjuang mengharumkan nama daerah.

Bukan Sekadar Senam: KLPI Hadirkan Semangat Sehat dan Bahagia Lansia di Fornas VIII NTB

GETNEWS – Sesuai taglinenya “Kalah Menang Semua Senang'” Fornas VIII NTB 2025 berlangsung semarak dan penuh sukacita. Di Venue Asrama Haji Mataram contohnya, sorak-sorai senam Alzheimer memecah suasana, peserta lansia dan pra-lansia dari 18 provinsi berkumpul dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas).

Mereka bukan atlet, bukan pula pesaing dalam ketatnya kompetisi. Mereka adalah anggota Komunitas Lansia Peduli Indonesia (KLPI), komunitas yang memilih bergerak bukan untuk menang, tetapi untuk melatih daya ingat dan membangun mental yang tangguh.

Ketua Umum Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Kebugaran Lansia Pralansia Indonesia, Nenden Muchtar, mengatakan, sudah empat tahun KLPI berdiri dan kini terbentuk di 34 provinsi. Di Fornas kali ini, mereka menghadirkan 10 kategori lomba, mulai dari senam untuk lansia, pra-lansia, instruktur perorangan, hingga senam Alzheimer yang menjadi ikon gerakan komunitas ini.

“KLPI bukan soal lomba. Kami sudah lansia, daya ingat mulai menurun. Maka kami ingin menyeimbangkan otak kiri dan kanan lewat gerakan senam yang sederhana tapi berarti,” lanjutnya ditemui disela-sela pelaksanaan lomba, Rabu 30 Juli 2025.

Tujuan gerakan ini tidak muluk-muluk. Para lansia diharap menjadi pribadi yang smart, sehat, mandiri, aktif, dan tetap bermanfaat bagi lingkungan. “Banyak dari kami tinggal sendiri, ada yang lupa anak-anaknya. Kami ingin memulihkan mental. Kalau mentalnya kuat, otomatis mandiri itu terbentuk,” kata Nenden.

KLPI baru tiga kali tampil di ajang Fornas yaitu Palembang, Bandung, NTB, dan rencananya di Provinsi Sulawesi Tengah. Tapi jumlah peserta yang datang kali ini cukup signifikan: 18 provinsi, mencakup 26 kota dan kabupaten.

NTB selaku tuan rumah dinilai cukup memuaskan. “Pelaksanaannya rapi dan semangatnya terasa. Yang penting semangat lansia untuk tetap sehat. Fornas bukan ajang mencari lawan, tapi mencari kebahagiaan,” ungkapnya .

Ia mengatakan, seluruh peserta dan official Inorga KLPI yang berjumlah 372 orang ini datang ke NTB pada 27 Juli lalu itu. Sebelum berlomba mereka terlebih dahulu menyempatkan untuk healing di sejumlah destinasi wisata di Lombok diantaranya, Bukit Merese, Kuta, dan Senggigi.

“Kami juga menyicipi aneka kuliner lokal seperti ayam Taliwang dan nasi puyung.
Perubahan NTB sangat pesat. Dulu sering ke sini, tapi sekarang Bukit Merese sudah seperti Swiss, bedanya di sana bersalju, di sini panas,” kenangnya.

Perwatusi Manfaatkan Momen Fornas VIII 2025 Untuk Menikmati Keindahan Alam NTB

GETNEWS – Keindahan alam Nusa Tenggara Barat, khusunya pulau Lombok menjadi magnet tersendiri bagi para peserta Fornas VIII 2025, termasuk Induk Olahraga (Inorga) Persatuan Warga Tulang Sehat (Perwatusi).

Setelah sukses menggelar kompetisi yang penuh semangat dan kebersamaan dalam ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII NTB 2025 di venue Bir Ali II Asrama Haji Mataram, Senin, (28/7), Perwatusi mengajak seluruh pesertanya untuk berwisata ke Pantai Kuta Mandalika.

Kegiatan wisata tersebut diikuti oleh ratusan peserta dan official dari berbagai provinsi yang ambil bagian dalam Inorga Perwatusi. Menurut Technical Delegate Perwatusi, Otto Nasri, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi tagline FORNAS VIII ” Kalah Menang Semua Senang”.

“Setelah bertanding, kita ajak seluruh kontingen menikmati panorama Pantai Kuta Mandalika yang indah. Ini bukan hanya refreshing, tapi juga momen kebersamaan yang mempererat persaudaraan antar pegiat olahraga rekreasi,” ujarnya Otto Nasri, Selasa, (29/7).

Tak hanya sekadar wisata, kegiatan ini menjadi simbol bahwa gaya hidup sehat dan bahagia bisa dimulai dari hal sederhana: bergerak, tersenyum, dan menikmati alam.

Ketua Umum Perwatusi, Anita A. Hutagalung menyampaikan bahwa FORNAS VIII bukan sekadar ajang perebutan medali, tetapi ketika semua peserta pulang dengan semangat baru untuk menjadi pendamping masyarakat dalam mewujudkan Indonesia bertulang sehat.

Usai berwisata, pada malam harinya Perwatusi menggelar Perwatusi Award Night di Hotel Lombok Raya, Mataram, untuk memberikan penghargaan kepada para juara serta apresiasi bagi seluruh peserta yang telah ikut ambil bagian dalam Fornas VIII 2025.

Pemprov NTB Dukung Pelestarian Permainan Tradisional Anak-Anak

GETNEWS – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan dukungan penuh atas pelestarian permainan tradisional anak-anak. Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK NTB, Sinta Agathia, saat mengisi acara seminar bertajuk “Nilai Penting Permainan Rakyat & Olahraga Tradisional Bagi Anak” yang digelar di Expo Dekranasda, Halaman Epicentrum Mall.

Dalam sambutannya, Bunda Sinta menyambut baik perhatian Kementerian Kebudayaan terhadap NTB, terutama dalam mendukung upaya pelestarian permainan tradisional anak-anak. “Kami ingin memang menghidupkan kembali sehingga pada saat FORNAS ini ada, maka kami merasa ini adalah waktu yang sangat tepat untuk kita memajukan kembali,” ucapnya.

Sinta juga menambahkan bahwa pelestarian permainan tradisional dapat menjadi sarana untuk menjawab tantangan sosial yang dihadapi generasi muda NTB saat ini. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo, dan istrinya Cynthia Riza.

Giring dalam arahannya menegaskan bahwa kebudayaan harus menjadi wajah bangsa dan negara Indonesia. Ia menyampaikan kekagumannya terhadap NTB, terutama setelah melihat perkembangan yang terjadi di bawah kepemimpinan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Ketua TP PKK NTB. “NTB akan mendunia dan semakin sejahtera, dan kami di Kementerian Kebudayaan sangat siap berkolaborasi,” ujarnya.

Seminar ini diselenggarakan oleh Pemprov NTB bersama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi sebagai bagian dari Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025.

UMKM dan Pedagang Asongan Panen Berkah di Fornas VIII NTB 2025

GETNEWS – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang tengah berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya menjadi ajang perlombaan bagi komunitas olahraga se-Indonesia, tetapi juga menjadi berkah ekonomi bagi para pedagang asongan dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Sejak dimulai pada 26 Juli 2025, geliat ekonomi kerakyatan mulai terasa di berbagai titik venue yang tersebar di Kota Mataram dan sekitarnya. Ribuan peserta dan pengunjung dari 38 provinsi membanjiri lokasi kegiatan, menciptakan efek ekonomi langsung yang signifikan terhadap sektor informal dan UMKM lokal.

Ketua Asosiasi Pedagang Asongan Nusa Tenggara Barat (APA NTB), Kamarudin, menyebut FORNAS VIII sebagai momen luar biasa yang memberi dampak ekonomi nyata bagi anggotanya.

“Keuntungan pedagang asongan bisa naik hingga seribu kali lipat dibanding hari biasa. Ini benar-benar ladang rezeki bagi kami,” ujarnya, Senin (28/7), di salah satu venue utama di Mataram.

Kamarudin mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi NTB dan panitia FORNAS VIII yang secara aktif melibatkan pelaku ekonomi kecil sejak awal. Delapan venue utama dilengkapi dengan area khusus bagi pedagang asongan dan UMKM, menciptakan ruang usaha yang aman, nyaman, dan ramai pembeli.

“Kami merasa dihargai. Biasanya di acara besar kami terpinggirkan, tapi kali ini kami diberi tempat dan kesempatan yang sama. Itu luar biasa,” tambahnya.

Tak hanya pedagang asongan, pelaku UMKM kuliner lokal juga kebanjiran rezeki. Lapak makanan khas NTB seperti ayam taliwang, sate rembiga, plecing kangkung, hingga es kelapa muda dan minuman herbal diserbu pengunjung. Produk-produk ini menjadi buruan peserta dari luar daerah yang penasaran dengan cita rasa autentik NTB.

Salah satu peserta induk olahraga Universal Line Dance (Inorga ULD) asal Jawa Tengah mengaku sangat suka dengan kuliner khas NTB. “Kulinernya betul-betul enak, saya suka sekali,” ungkapnya di sela-sela lomba di Asrama Haji Mataram.

Sebelumnya hal senada juga diungkapkan oleh seorang peserta dari Sulawesi Tengah. Ia mengaku mudah mendapatkan oleh-oleh hasil kerajinan UMKM Lokal dengan harga yang relatif terjangkau.

Pemprov NTB sendiri sejak awal berkomitmen menjadikan FORNAS VIII sebagai momentum penggerak ekonomi daerah, bukan sekadar ajang olahraga. Ribuan peserta dari luar daerah dianggap sebagai pasar potensial yang mampu mendorong perputaran uang di sektor informal dan UMKM.

FORNAS VIII NTB 2025 Resmi Dibuka: Pesta Olahraga Masyarakat Dorong Kesehatan, Ekonomi, dan Persatuan Bangsa

GETNEWS – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 resmi dibuka, Sabtu malam (26/07/2025) di Mataram. Acara yang meriah ini menjadi penanda dimulainya perhelatan akbar olahraga rekreasi terbesar di Indonesia, yang mengusung semangat “NTB Makmur Mendunia” dan “Kalah Menang Semua Senang”.

Pembukaan FORNAS VIII dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Mayor Jenderal (Purn.) Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, Wamendagri Bima Arya,
Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal S.I.P., M.Si., Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri, Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional Adil Hakim, Ketua Panitia FORNAS VIII NTB Ibnu Riza Pradipto, serta para gubernur, bupati/wali kota, dan Ketua DPRD dari berbagai provinsi se-Indonesia.

Dalam laporannya, Ketua Panitia FORNAS VIII NTB, Ibnu Riza Pradipto menyampaikan bahwa FORNAS VIII diikuti total peserta mencapai lebih dari 18.000 orang dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Yang menarik, sebagian besar biaya partisipasi kontingen ditanggung secara mandiri, didukung oleh APBD Provinsi, Kabupaten/Kota.

“FORNAS VIII adalah festival olahraga masyarakat terbesar di Indonesia dan akan menuju go internasional,” tegas Ibnu.

Ia juga menyoroti dampak ekonomi positif yang signifikan, dengan perkiraan peningkatan perputaran ekonomi di NTB mencapai Rp 800 miliar dan penciptaan 9.800 lapangan kerja sementara.

Ketua Umum KORMI Nasional, Adil Hakim dalam sambutannya, menyebut FORNAS VIII 2025 sebagai puncak dari Gerakan Indonesia Aktif, sebuah gerakan berskala besar secara nasional dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan positif di masyarakat.

“Bagi KORMI, agenda FORNAS 2025 ini merupakan puncak dari Gerakan Indonesia Aktif. Sedangkan bagi masyarakat luas, agenda FORNAS merupakan momentum untuk merayakan keberagaman olahraga masyarakat sebagai bagian dari budi bangsa, memperkuat gaya hidup aktif, serta mempererat persaudaraan antar daerah,” jelas Adil Hakim.

Ia menekankan bahwa FORNAS bukan semata mencari juara, melainkan memperkuat sportivitas, semangat kebersamaan, dan melestarikan budaya.

“Oleh karena itu, slogan yang diusung dalam FORNAS VIII tahun 2025 ini adalah ‘Kalah Menang Semua Senang’,” ujarnya.

Adil Hakim juga menyoroti rendahnya tingkat partisipasi olahraga masyarakat Indonesia berdasarkan Indeks Pembangunan Kesehatan 2021-2024, sehingga FORNAS diharapkan dapat meningkatkan angka kesehatan masyarakat.

Sementara Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas terpilihnya NTB sebagai tuan rumah FORNAS VIII. Ia menyambut hangat seluruh tamu dan peserta, serta mengajak hadirin untuk sejenak mendoakan salah seorang peserta dari Yogyakarta, R. Haryo Wijoseno (64 tahun), yang meninggal dunia karena serangan jantung saat berlibur di Gili Trawangan pada 24 Juli 2025.

Gubernur Iqbal menegaskan bahwa FORNAS VIII tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang pelestarian budaya dan prinsip ramah lingkungan.

“Semboyan kami ‘Kalah Menang Semua Senang’ mencerminkan filosofi sejati olahraga masyarakat, di mana partisipasi lebih penting dari podium, rasa senang adalah medali bagi semua,” tuturnya.

Gubernur juga mengungkapkan kebanggaan bahwa 90 persen lebih kegiatan dan persiapan FORNAS ini digerakkan oleh putra-putri NTB sendiri.

“Kami tidak hanya menyiapkan venue dan fasilitas, yang kami siapkan adalah senyuman masyarakat, keramahan budaya, dan semangat pelayanan terbaik yang menjadi identitas kami sebagai daerah tujuan wisata dunia,” kata Gubernur.

“FORNAS bagi NTB, adalah pemanasan dan latihan untuk PON 2028. Artinya jika ditugaskan, NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028,” tegas Miq Iqbal.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turut hadir mengapresiasi kerja keras panitia FORNAS VIII NTB. Ia menyoroti keunikan FORNAS yang berbasis pada komunitas.

“Olahraga yang berbasis pada komunitas pasti punya pendukung masing-masing, dan rata-rata hadir karena keinginan sendiri, bukan penugasan,” ujar AHY.

AHY juga menekankan bahwa FORNAS tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga harus menggerakkan roda ekonomi, sektor ekonomi kreatif, dan pariwisata.

“Mudah-mudahan semua cabang yang dipertandingkan, termasuk e-sport yang menjadi kegemaran generasi muda, dapat semakin maju dan dinikmati masyarakat,” harapnya.

Pembukaan FORNAS VIII NTB 2025 diakhiri dengan harapan besar agar event ini dapat mendorong kesehatan masyarakat, memperkuat persatuan, serta memberikan dampak positif yang luas bagi pariwisata dan ekonomi NTB.

Gubernur NTB Lepas Kontingen untuk FORNAS VIII Tahun 2025

GETNEWS – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, didampingi Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri, SE., M.IP., secara resmi melepas Kontingen NTB untuk mengikuti Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025. Acara pelepasan yang berlangsung di Gelanggang Pemuda Mataram, Kamis (24/7/2025), diwarnai semangat kebersamaan dalam tema “Kalah Menang Semua Senang.”

Gubernur Iqbal menyampaikan bahwa penunjukan NTB sebagai tuan rumah FORNAS VIII merupakan hasil kerja keras dan mimpi panjang yang telah diperjuangkan sejak lima tahun lalu. “Saya dilantik pada 20 Februari 2025. Sejak itu, Ketua KORMIDA NTB berkali-kali datang menyampaikan kesiapan menjadi tuan rumah. Maka saya putuskan, NTB harus menjadi tuan rumah FORNAS VIII. Kini mimpi itu jadi kenyataan,” ujar Gubernur Iqbal.

Ia menegaskan bahwa FORNAS bukan hanya ajang olahraga, melainkan sarana untuk menunjukkan profesionalitas dan keramahan NTB sebagai tuan rumah nasional. “Penyelenggaraan harus rapi, kontingen kita harus tampil gagah. Ini bukan sekadar olahraga, ini soal kehormatan daerah,” tegasnya.

Kontingen NTB sendiri secara keseluruhan berjumlah 2.962 orang, yang meliputi 2.042 penggiat, 89 pelatih, dan 522 ofisial. FORNAS VIII ini juga mencetak sejarah sebagai penyelenggaraan pertama yang digelar di wilayah timur Indonesia.