Jakarta, 14 Oktober 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi mini showcase Drama Wayang (Drayang) dari Swargaloka di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Wamen Ekraf Irene menyoroti pentingnya mengembangkan dan memasarkan teater musikal Indonesia seperti produksi dari Swargaloka kepada khalayak global.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menghadiri mini showcase Drama Wayang (Drayang) dari Swargaloka di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selalu (14/10/2025).
“Teater musikal yang berbasis budaya Indonesia dan ditampilkan Swargaloka ini luar biasa dan wajib ditonton seantero dunia. Kita bisa menggunakan budaya menjadi alat diplomasi antar negara sehingga pasar seni pertunjukan bisa mendunia. Indonesia bukan hanya sekadar ada tempat healing, tapi source code ekonomi kreatif berbasis budaya mampu menjadi penggerak ekonomi bagi negara,” ujar Wamen Ekraf Irene saat menghadiri langsung acara tersebut pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Seni pertunjukan dengan menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dengan sentuhan modern dalam bentuk teater musikal ini bakal dipentaskan dua kali yaitu 14 November 2025 dengan lakon Panah Matahari – Adipati Karna dan 14 Desember 2025 dalam Drayang Kijang Kencana di Taman Ismail Marzuki (TIM). Menurutnya, seni pertunjukan berbasis tradisi budaya ini tetap relevan tanpa melupakan akar budaya yang kuat. Kehadiran dalam mini showcase sebagai bentuk dukungan berkelanjutan atas audiensi yang dilakukan bersama Swargaloka sebelumnya pada 1 Oktober 2025.
Biro Komunikasi Kemenekraf
“Kami akan bantu mempromosikan pertunjukan yang akan digelar nanti. Harapannya, semakin banyak pencinta seni yang bisa menyebarkan narasi-narasi positif supaya demand-nya tinggi tak hanya skala nasional, tapi jangkau penonton dari internasional karena dunia butuh entertainment. Dengan demikian, makin banyak yang mencintai budaya Indonesia,” ucap Wamen Ekraf Irene.
Swargaloka telah mementaskan Drayang lebih dari 100 karya sejak tahun 2008 – 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Solo, Jogjakarta, Surabaya, dan Kalimantan Selatan. Sebagai bentuk seni pertunjukan wayang orang berbahasa Indonesia, epos Ramayana dan Mahabharata digarap dengan memadukan unsur seni budaya tradisional dan modern yang kaya akan makna filosofis.
Biro Komunikasi Kemenekraf
Pendiri Yayasan Swargaloka, Suryandoro, menjelaskan Drayang sebagai #MusikalnyaWayang yang menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dalam balutan musik, tari, dan drama yang dikemas secara kreatif dan inovatif. Tiap pementasan tentu akan menghadirkan pengalaman yang menyentuh, dramatis, dan tak terlupakan.
“Drayang menjadi salah satu subsektor seni pertunjukan dalam kancah ekonomi kreatif yang diharapkan dapat mendunia. Drayang juga mempunyai cita-cita menjadi Opera Terbaik Dunia yang dikenang sepanjang masa dan dapat menghasilkan devisa bagi negara,” ungkap Suryandoro.
Dalam rangkaian mini showcase tersebut, Wamen Ekraf Irene Umar turut didampingi Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan, Dadam Mahdar.
Turut hadir pula pembina Swargaloka Ninok Leksono, perwakilan komunitas wayang Kabul Budiono, perwakilan Teater Koma Sari Madjid, perwakilan dari Komunitas Perempuan Menari, perwakilan Eki Dance Company, dan beberapa komunitas seni pertunjukan lain yang punya semangat tumbuh bersama memperjuangkan seni dan budaya di Indonesia. (kemenEkraf)





