EKRAF

Hari Ekonomi Kreatif Nasional, OktoBerkreasi Teguhkan Ekonomi Kreatif sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Nasional

Jakarta, 24 Oktober 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mencatat sektor ekonomi kreatif kian membuktikan diri sebagai mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan menyumbang ekspor senilai Rp 215 triliun pada pertengahan 2025 dan menyerap 26,47 juta tenaga kerja. Capaian ini diungkapkan Kementerian Ekraf jelang puncak peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, OktoBerkreasi yang berlangsung mulai dari 1-31 Oktober 2025.

“Hari ini kita menyemarakkan semangat kreativitas yang menjadi sumber kekuatan baru bangsa. Ekonomi kreatif adalah The New Engine of Growth, mesin baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ide, kreasi, inovasi, dan kolaborasi,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, Jumat, 24 Oktober 2025.

Selama satu tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif membuktikan performa yang kuat di tengah pemulihan ekonomi global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 nilai ekspor ekonomi kreatif mencapai 25,44 miliar dolar AS, atau lebih dari 9 persen dari total ekspor nasional. Pada pertengahan tahun 2025, nilai ekspor tercatat sekitar 13 miliar dolar AS, setara Rp 215 triliun, atau 50 persen dari target tahun 2025.

“Semua subsektor ekonomi kreatif merupakan bagian dari gerakan besar anak muda Indonesia dalam membangun masa depan menuju Indonesia Emas 2045. Saya mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk terus bergerak, berinovasi, berkolaborasi, dan beradaptasi. Kreativitas harus menjadi kekuatan utama kita untuk menghadapi tantangan global saat ini,” ucap Menteri Ekraf.

Kinerja investasi juga menunjukkan tren positif. Hingga pertengahan tahun 2025, total investasi di sektor ekonomi kreatif tercatat Rp 90,12 triliun, atau 66 persen dari target nasional, dengan kontribusi sekitar 9 persen terhadap total realisasi investasi nasional. Data ini memperlihatkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi industri kreatif Indonesia sebagai sektor yang tahan krisis dan berorientasi masa depan.

Sementara itu, kontribusi ekraf terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 5,69 persen pada tahun 2024. Sektor ini berhasil menyerap 26,47 juta tenaga kerja, mayoritas berasal dari kalangan muda dan perempuan. Capaian tersebut melampaui target tahun 2025 sebesar 25,55 juta tenaga kerja, menunjukkan karakter inklusif dan peran besar ekraf dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas di berbagai daerah.

“Sektor ekonomi kreatif membuktikan bahwa kreativitas bukan hanya menghasilkan karya, tetapi juga membuka peluang dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah agar tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menteri Ekraf.

Dalam peringatan OktoBerkreasi, Kementerian Ekraf menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekosistem kreatif yang berkelanjutan. Program peningkatan kapasitas pelaku ekraf, perluasan akses pembiayaan, serta dukungan promosi ekspor terus digalakkan agar pelaku kreatif daerah dapat menembus pasar global.

“Ekonomi kreatif bukan sekadar sektor, tetapi gerakan nasional. Dari musik, kuliner, hingga desain dan aplikasi digital, semua bermuara pada semangat yang sama menciptakan nilai dari ide, membuka lapangan kerja berkualitas, dan membawa nama Indonesia di panggung dunia,” tutur Menteri Ekraf.

Dengan semangat Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025, pemerintah mengajak seluruh pelaku kreatif, komunitas, akademisi, sektor swasta, serta masyarakat untuk menjadikan kreativitas sebagai fondasi utama pembangunan bangsa. Ekonomi kreatif akan terus tumbuh dari daerah, memberdayakan masyarakat, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kreatif global.

Kementerian Ekonomi Kreatif