Kam. Apr 24th, 2025

Potensi Danau Biru Lombok Tengah Sebagai Destinasi Wisata Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan dan Bertanggung Jawab

By amin1 Mei28,2024

Letak Geografis Danau Biru

Danau ini berada di tengah Taman Hutan Nuraksa, sebuah kawasan hutan lindung yang memukau di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Lokasi geografisnya yang berada di ketinggian menjadikan Danau Biru sebagai tempat yang sejuk dan cocok untuk rekreasi alam serta eksplorasi keindahan alam yang masih alami.

Potensi Ekowisata di Danau Biru

  1. Keindahan Alam yang Asri
    Danau Biru terkenal dengan airnya yang jernih berwarna biru kehijauan. Keindahan ini disebabkan oleh vegetasi bawah air dan kejernihan air yang memukau. Panorama yang menakjubkan ini sangat ideal untuk berbagai kegiatan ekowisata seperti trekking, bird watching, dan fotografi alam. Pengunjung juga bisa menikmati aktivitas berkemah di area yang telah disediakan, memungkinkan mereka merasakan pengalaman malam di tengah alam yang asri.
  2. Keanekaragaman Hayati
    Taman Hutan Nuraksa yang mengelilingi Danau Biru merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. Keberagaman ekosistem ini menawarkan peluang besar untuk penelitian ilmiah dan pendidikan lingkungan. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi melalui wisata edukatif dapat menarik wisatawan yang peduli terhadap lingkungan.
  3. Tradisi Lokal
    Masyarakat setempat memiliki berbagai tradisi dan kearifan lokal yang dapat diintegrasikan ke dalam pengalaman wisata. Salah satu tradisi unik di Desa Karang Sidemen adalah tradisi Breke, yang hanya digelar pada saat khitanan maupun meninggalnya seseorang. Tradisi ini memiliki keunikan dibandingkan dengan tradisi serupa di tempat lain di Lombok karena jamuan bagi pemuka agama yang memimpin upacara (Penghulu) berupa biji-bijian. Seluruh pepohonan yang menghasilkan biji yang dapat dimakan disajikan sedemikian rupa sebagai jamuan

Strategi Pengembangan Wisata Berkelanjutan

  1. Pengelolaan Lingkungan
    Pengelolaan Danau Biru harus dilakukan dengan prinsip berkelanjutan. Ini termasuk menjaga kebersihan dan kelestarian air danau serta hutan di sekitarnya. Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan dan konservasi dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan.
  2. Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
    Mengadakan program edukasi lingkungan bagi pengunjung tentang pentingnya menjaga ekosistem danau dan hutan dapat menjadi bagian dari pengalaman wisata. Program ini bisa berupa tur berpemandu yang menjelaskan flora dan fauna lokal serta dampak positif dari praktik wisata ramah lingkungan.
  3. Infrastruktur Ramah Lingkungan
    Pembangunan infrastruktur pendukung wisata seperti jalur trekking, area berkemah, dan fasilitas umum lainnya harus menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan tidak merusak alam. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya untuk penerangan dan fasilitas lainnya dapat menjadi contoh konkret penerapan konsep berkelanjutan.
  4. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    Mengintegrasikan usaha mikro dan kecil lokal seperti warung makan, penjualan suvenir, dan layanan pemandu wisata dalam pengembangan Danau Biru sebagai destinasi wisata dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat. Ini juga membantu memastikan bahwa manfaat dari pariwisata tersebar merata dan mendukung keberlanjutan sosial ekonomi

Promosi dan Pemberdayaan Wisata

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Selendang Rinjani memiliki peran penting dalam mempromosikan Danau Biru sebagai destinasi wisata internasional. Dengan memanfaatkan media sosial dan kerjasama dengan agen perjalanan, promosi yang efektif dapat menarik lebih banyak pelancong mancanegara untuk menikmati keindahan hutan dan danau Desa Karang Sidemen. Promosi ini dapat memperkaya pengalaman wisata dengan menyoroti keunikan tradisi lokal, seperti tradisi Breke, serta keindahan alam yang ada.

Kesimpulan

Danau Biru di Lombok Tengah memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Keindahan alam, keanekaragaman hayati, serta budaya dan tradisi lokal yang kaya memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan ekowisata. Dengan strategi pengelolaan yang tepat dan promosi yang efektif, Danau Biru tidak hanya bisa menjadi tujuan wisata yang populer, tetapi juga contoh sukses dari pariwisata berkelanjutan yang menghormati dan melestarikan lingkungan serta budaya lokal.



By amin1

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

‎Dandim 1607/Sumbawa Pimpin Apel Pemberangkatan Cuti Bersama Idul Fitri Gelombang Pertama‎‎NTB — Sumbawa Besar, Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Komandan Kodim (Dandim) 1607/Sumbawa, Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan, S.E., M.Han., memimpin apel pemberangkatan cuti bersama gelombang pertama bagi anggota Kodim 1607/Sumbawa. pada Kamis (27/03/2025).‎‎Dalam hal ini, Dandim menyampaikan bahwa pemberian cuti dilakukan secara bertahap dengan membagi personel menjadi dua gelombang, Dimana tiap gelombang diberikan cuti selama 6 hari. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab di wilayah Kodim 1607/Sumbawa tetap berjalan optimal, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan Idul Fitri.‎‎”Cuti diberikan dalam dua gelombang agar satuan tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Bagi anggota yang melaksanakan cuti, saya tekankan untuk tetap menjaga keamanan dan keselamatan, baik diri sendiri maupun keluarga, serta melengkapi surat-surat kendaraan sebelum bepergian,” ujar Dandim.‎‎Dandim juga mengingatkan agar para prajurit selalu waspada di perjalanan, mengutamakan keselamatan, serta menjaga nama baik satuan di manapun berada. “Selalu jaga sikap dan perilaku sebagai prajurit TNI. Jangan sampai ada hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun institusi,” tambahnya.‎‎Dandim 1607/Sumbawa juga mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H kepada seluruh prajurit yang melaksanakan cuti. “Manfaatkan waktu ini untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan bersama keluarga,” pungkasnya.‎‎Apel pemberangkatan ini berjalan dengan tertib dan khidmat. Setelah pelaksanaan apel, para prajurit yang masuk dalam gelombang pertama cuti bersama langsung bersiap untuk pulang ke kampung halaman masing-masing. Selain itu Dandim 1607/Sumbawa menyerahkan bingkisan lebaran kepada anggota Kodim 1607/Sumbawa.‎‎Apel pemberangkatan ini menjadi bagian dari upaya satuan dalam memberikan kesempatan bagi prajurit untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga, sembari tetap menjaga kesiapan operasional Kodim 1607/Sumbawa. (Pendim Sumbawa)‎